Jumat, 22 November 2019

MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo: Satu-satunya Madrasah bertaraf internasional yang menerapkan 4 kurikulum berbeda


Sidoarjo,- MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo merupakan sekolah bertaraf internasional yang memiliki keistimewaan tersendiri. Pasalnya, sekolah  ini merupakan satu-satunya madrasah di Indonesia yang mempunyai 4 kurikulum yang berbeda, dua kurikulum International dan dua kurikulum nasional. 
"MI Muslimat NU Pucang pada saat ini memang menerapkan Kurikulum Cambridge dan Kurikulum IB, namun secara hukum Madrasah ini sudah menggunakan empat kurikulum, yaitu kurikulum 2013, kurikulum kemenag, kurikulum Cambridge, dan kurikulum IB (kurikulum International Baccalaureate). Untuk melaksanakan empat kurikulum tersebut, sekolah harus mempunyai 16 lokal kelas terlebih dahulu.” Kata Syamsul Hari selaku Kepala Penjamin Mutu Madrasah dalam seminar kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKL) PGMI 2017 yang berlangsung di aula MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo, Rabu (20/11/2019).
Lebih lanjut Syamsul menjelaskan bahwa dalam meningkatkan kualitas Madrasah, revolusi yang pertama yang harus diubah adalah gurunya.
 “Mindset guru harus diubah agar disiplin, guru harus ditempatkan sesuai dengan mata pelajarannya, dan guru harus menguasai kemampuan eksak dan bahasa Inggris." Jelasnya. 
Senada dengan Syamsul, Hamim Thahari selaku Kepala Sekolah MI Muslimat NU Pucang, mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran sehari-hari harus menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi.
"Kegiatan siswa mulai dari membaca surat-surat pendek, istighosah, proses pembelajaran, sampai berdoa harus disampaikan dengan bahasa Inggris. Oleh karena itu pendidik harus menguasai bahasa Inggris agar dapat memberikan contoh kepada siswanya," ungkapnya.
Selanjutnya Hamim menambahkan bahwa semua evaluasi yang diberikan kepada peserta didik berupa uraian terbuka yang berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) yang dibuat oleh tim khusus. 
“Penyusunan LKS (Lembar Kerja Siswa) dibuat oleh tim sekolah sendiri. Soal disini tidak ada pilihan ganda tetapi menggunakan essay dengan metode HOTS, soal dibuat dalam bentuk bahasa Inggris menggunakan Taksonomi Bloom C4, C5, dan C6 (menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta).” Pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah, Zaenal Khafidin mengaku sangat berterima kasih dan berharap dapat menjalin ikatan persaudaraan secara akademik dengan IAIN Kudus.
" MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo sudah berkualitas internasional, semoga dengan kegiatan  ini dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi kami khususnya bagi mahasiswa PGMI." Harapnya. 

Senin, 11 November 2019

Gema Nusantara 4 Tampil Terakhir di Kopma Expo


Kampus,- Penampilan Gema Nusantara 4 membawakan beberapa lagu dapat menghibur penonton. Salah satunya dengan membawakan lagu "Kartonyono Medot Janji" membuat penampilannya sangat berkesan.
"Kreatifitas dan inovasi kedepannya semoga tambah baik dan meningkat. Menyanyikan lagu perlu diresapi juga. Penampilannya sangat bagus", kata salah satu penonton, Nandita Hapsari di acara Kopma Expo ke-3 bertema Aku Berkarya Maka Aku Ada di GOR IAIN Kudus, Senin (11/11/19).
Selain itu, Salah satu personil Gema Nusantara 4, Anis Fitriyah menceritakan sedikit tentang perjuangan gema nusantara 4 untuk bisa memainkan alat musik. Untuk masuk di keluarga gema ada tahap penyeleksian dulu. Kita belajar alat musik dari nol dan dilatih oleh kakak senior. 
"Sempat ragu-ragu apakah bisa memainkan alat musiknya atau tidak. Proses latihan itulah yang menjadikan kita bisa. Kesulitannya ketika kita mencari kunci atau not lagu baru tetapi kita selalu melalui dengan bercanda agar tidak menjadi beban. Terima kasih kepada kakak-kakak senior yang telah membimbing kami", jelasnya
Anis Fitriyah berharap untuk personil Gema Nusantara 4 supaya tetap kompak, jangan pernah merasa puas apa dengan hasil yang sudah diraih dan untuk Gema Nusantara 5 harus lebih giat dan semangat dalam berlatih. 
" Dari Gema Nusantara 4 kita tampil terakhir di acara Kopma Expo. Tetap semangat mengajari Gema Nusantara 5. Selamat berproses Gema Nusantara 5, apabila ada kesulitan dalam berproses, nikmati saja", harapnya
Sedangkan, Ketua HMPS PGMI 2019, M. Fikri Abdun Nasir mengatakan selama kurang lebih satu tahun personil Gema Nusantara 4 berproses untuk tampil di event-event tertentu. Harus dilalui dengan senang hati. Bangga sekali kepada mereka. 
" Tetap belajar dimanapun tempatnya dan dapat menularkan ilmu-ilmunya kepada adik-adiknya Gema Nusantara 5. Sedih juga karena mereka terakhir perform', ucapnya

Syukuran Harlah Prodi PGMI dan Manaqib Persiapan Menuju GKS

  Kampus, HMPS PGMI - Mendekati hari dilaksanakannya Gebyar Kreativitas Seni (GKS), pihak HMPS PGMI menggelar acara Manaqiban sekaligus syu...