PGMI,- Mahasiswa
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah harus mengetahui visi misi dan tujuan
pelaksanaan program studi PGMI IAIN Kudus.
Hal ini ditujukan agar lulusan PGMI dapat menjadi pendidik dan edupreneur yang mampu mengembangkan bimbingan belajar, mengembangkan latihan
seni, dan membuka lapangan kerja.
Kaprodi PGMI Mufatihatut Taubah mengatakan, visi misi
PGMI dapat menjadikan mahasiswa sebagai pendidik yang kompeten, menghasilkan
penelitian dan karya ilmiah yang berkualitas bidang pendidikan dasar, menghasilkan
karya pengabdian masyarakat bidang pendidikan dasar, menghasilkan kerja sama
untuk pengembangan keilmian dan penyelenggarakan pendidikan dasar.
“Kalau mahasiswa tidak tahu tentang visi misi PGMI maka
proses pembelajarannya tidak terarah dan lulusnya bisa lama. Selain itu,
mahasiswa juga harus mengetahui sejarah berdirinya pgmi”. Jelasnya dalam
Diskusi Online yang bertema “Mengenal Lebih Dekat Seputar PGMI” di grup whatsapp,
Rabu (22/04/20)
Lebih
lanjut, Mufa juga menjelaskan secara rinci mengenai seluk beluk ke-PGMI-an kepada
peserta diskusi, mulai dari visi-misi, tujuan proidi, hingga profil lulusan. Mufa
berharap prodi PGMI dapat mencetak generasi lulusan yang unggul dan terampil dalam mendidik dan menerapkan nilai-nilai islam
di kawasan ASEAN.
Sementara
itu, Ketua 2 HMPS PGMI 2016, Salakhuddin Ghani menjelaskan
sejarah berdirinya PGMI di IAIN Kudus.
Ia mengatakan prodi PGMI berdiri pada tahun 2013 dengan Sulthon sebagai Kaprodi kala
itu.
“Pertama kali juga dibentuk organisasi Himpunan Mahasiswa
(Himma) PGMI dengan ketua 1 Fajrul Falah, ketua 2 Salakhuddin Ghani, dan ketua
3 Fathul Wahab”, jelasnya.
Menanggapi hal ini, Ketua HMPS PGMI tahun 2017, Kholidia Efining Mutiara menjelaskan pergantian nama yang semula HIMA (Himpunan
Mahasiswa) menjadi IKMA (Ikatan Mahasiswa) dan
kemudian berubah menjadi Himpunan
Mahasiswa Program Studi (HMPS)
“Ikma sendiri dibawah kendali dari kaprodi. Dari
terbentuknya Ikma dana pendanaan dari
mahasiswa dan sponsorship”, terangnya.
Melanjutkan, Ketua 3 HMPS PGMI tahun 2016, Fathul Wahab menjelaskan
adanya Ikatan
Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah se-Indonesia (IMPI) sebagai wadah komunikasi dan aspirasi mahasiswa PGMI
se-Indonesia. Melalui IMPI,
mahasiswa mampu mengadvokasi kebijakan-kebijakan pemerintah sehingga PGMI tidak
dipandang sebelah mata.
Organisasi yang dirintis pada tanggal 16 November 2012 di UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang ini juga mengadakan musyawarah besar (MUBES), musyawarah wilayah (MUSWIL), dan musyawarah daerah (MUSDA)
setiap tahunnya.
“dengan IMPI kita dapat bertukar informasi tentang program kerja antar
kampus dan saling menjalin komunikasi”. Katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar